Penyebab kegemukan adalah lebih besarnya kalori yang masuk (melalui makanan) daripada kalori yang keluar (melalui metabolisme dan aktivitas). Adalah wajar apabila kita memiliki logika bahwa kalau mau mengendalikan kegemukan tersebut berarti kita perlu melakukan yang sebaliknya, yakni mengurangi makan dan meningkatkan aktivitas. Dalam hal makan, hal pertama yang dilakukan adalah mengurangi porsi dan atau frekuensi makan dalam sehari. Hal ini mengakibatkan tubuh mengalami kekurangan kalori maupun nutrisi mikro (vitamin dan mineral), alhasil tubuh menjadi lemas, pucat, dan mudah sakit.
Kata ‘diet’ mungkin adalah kata yang paling disalahartikan dalam konsep fitness untuk body-shaping. ‘Diet’ adalah mengatur pola makan, bukan mengurangi makan. Berarti sebenarnya diet adalah mengatur jumlah, jenis, dan jadwal makan untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah diet untuk menurunkan lemak dan pembentukan tubuh. Kunci diet adalah tidak boleh menyebabkan lapar dan lemas, bisa dijalankan secara konsisten (tidak membosankan), dan yang pasti memberikan manfaat kesehatan yang nyata.
Pastikan pengaturan makan Anda tidak berorientasi pada pengurangan prosi atau frekuensi semata-mata. Kenyataannya, dengan penyajian yang smart berikut ini Anda akan menikmati diet yang lebih sehat dan berhasil:
- Batasi atau hindari penambahan bahan-bahan seperti minyak goreng, mentega, margarin, santan, tepung-tepung, dan gula. Trik ini memungkinkan Anda menekan kalori yang masuk tanpa mengurangi porsi ataupun frekuensi makan.
- Pilihlah cara masak atau bentuk penyajian yang rendah kalori seperti: mentah, kukus, rebus, panggang, bakar, pepes, dan tumis. Bentuk penyajian ini memungkinkan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral makanan dalam kadar maksimal saat dikonsumsi.
- Cobalah pilihan snack yang lebih sehat di sela-sela meal, seperti kacang tanah sangrai (kaya akan lemak sehat tak jenuh yang membantu membakar lemak), susu atau yoghurt rendah lemak, roti lapis, maupun jus buah.